#MulaiTanpaKeraguan untuk Bisnis Go Digital Bersama Startner

Marketing Highlights

Upselling adalah
Marketing Inilah Waktu yang Tepat untuk Melakukan Upselling serta Berbagai Tipsnya Upselling menjadi strategi penjualan yang sering digunakan banyak bisnis saat ini. Paket bundle, promosi gratis ongkir, popup upselling, program loyalitas, merupakan contoh beberapa strategi upselling. Bukan tanpa alasan, ini merupakan strategi yang dapat meningkatkan pendapatan bisnis.  Menurut studi Gartner, perusahaan dengan strategi upselling yang sukses dapat mengalami peningkatan hingga 75% dalam tingkat retensi pelanggan. Menarik, bukan? Jika kamu seorang pebisnis yang ingin menerapkan strategi upselling, simak best practice dan tips upselling pada artikel di bawah ini.    Apa itu Upselling? Upselling atau upsell adalah teknik penjualan di mana penjual mendorong pelanggan untuk membeli barang yang lebih mahal atau versi produk yang lebih tinggi. Barang ini biasanya berupa produk atau layanan yang sedang digunakan pelanggan atau yang ingin dibeli. Hal ini banyak dilakukan penjual kepada pelanggan baru. Mendapatkan pelanggan baru dinilai lebih sulit. Ketika kesempatan itu datang, teknik upselling akan berguna untuk membuat bisnis lebih menguntungkan.   Kenapa Upselling itu Penting? Setiap bisnis tentu saja ingin menghasilkan keuntungan yang besar. Ini bisa dimulai dengan menerapkan strategi upselling. Upselling merupakan kesempatan bagi penjual, untuk menjual produk atau layanan yang paling baik kualitasnya. Teknik ini menjadi win-win solution antara penjual dan pelanggan.  Dimana penjual akan meraih keuntungan lebih banyak, sedangkan pelanggan mendapatkan produk atau layanan terbaik. Tentu saja hal ini menghasilkan kepuasan pelanggan yang tinggi. Jika sudah begitu, pelanggan akan mudah untuk kembali lagi dan melakukan repurchase.    Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Upselling? Upselling merupakan praktik yang sudah familiar di banyak bisnis. Strategi ini sangat efektif bila dilakukan di setiap tahap siklus hidup pelanggan. Berikut waktu yang tepat untuk melakukan upselling.  Upselling Sebelum Penjualan Awal Baik berjualan online atau offline, upselling yang sukses dimulai saat pelanggan masuk ke toko. Pada toko online, foto produk bisa diatur berdampingan dengan produk yang lebih premium. Ini akan menjadikan pelanggan melakukan penilaian.   Untuk toko offline, praktik upselling bisa dilakukan dengan memulai percakapan untuk menarik perhatian. Penempatan produk upsell dapat diletakkan di rak sebelah produk dasar atau yang lebih murah. Upselling Saat Checkout Keranjang (cart) atau halaman checkout dapat diletakkan penawaran lainnya, untuk meningkatkan pembelian pelanggan. Ini juga termasuk menawarkan diskon ekstra, opsi personalisasi, pengiriman cepat, atau perlindungan yang ditingkatkan. Upselling Setelah Pembelian Upselling setelah penjualan memungkinkan pelanggan menambahkan peningkatan ke dalam pesanan. Ini efektif untuk produk aset digital, dimana menambahkan fitur atau fungsionalitas sangat mudah.  Sementara itu, pada ada produk fisik, salah satu cara untuk upselling setelah transaksi yaitu dengan menawarkan pelanggan garansi diperpanjang. Selain itu, tawaran berupa dukungan premium untuk suatu pembelian juga menarik.    Baca juga: Peluang dan Langkah untuk Memulai Bisnis Fashion Pentingnya Sistem POS untuk Bisnis atau Usaha   Cara Terbaik Melakukan Upselling Upselling dapat membantu bisnis menghasilkan pendapatan tambahan jika dilakukan dengan benar. Berikut best practices atau cara terbaik melakukan upselling.  Jangan Serakah Meskipun upselling merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pendapatan. Namun, praktik ini tidak boleh dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar. Hindari merekomendasikan produk atau layanan yang terlampau mahal daripada produk yang sedang dibeli.  Pembelian besar dalam jangka pendek dapat membuat pembeli tidak puas. Ini juga dapat mencegah pembelian berulang, dan mengurangi customer lifetime value dalam jangka panjang. Fokus Pada Kebutuhan Pelanggan Selain harus meningkatkan penjualan, upsell juga perlu ditujukan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Baik pelanggan baru maupun lama. Fokus pada kebutuhan dan membantu memenuhi kebutuhan, akan membuat pelanggan nyaman. Jangan terlalu memaksa atau agresif.  Mengedukasi Pelanggan Pastikan pelanggan tidak merasa tertekan dalam situasi upsell dengan melakukan edukasi. Ini seperti memberikan informasi produk, manfaat, dan risiko. Cara ini tidak akan terkesan menjual dengan agresif. Tawarkan perbandingan berdampingan agar pelanggan dapat melihat nilai dalam suatu produk versi premium. Menciptakan Urgensi Menggabungkan upselling dengan penawaran diskon menjadi cara yang efektif. Penjual bisa menciptakan insentif bagi pelanggan untuk segera mengambil tindakan. Cobalah menawarkan harga diskon hanya untuk saat ini untuk mendorong pelanggan membuat keputusan segera.   12 Tips saat Melakukan Upselling Sumber: Pexels   Untuk menerapkan strategi upselling untuk bisnis, penjual perlu memperhatikan beberapa hal penting agar praktik ini berhasil, berikut di antaranya.  1. Tawarkan Add-ons dan Upgrade yang Relevan Tawarkan Add-ons yang memiliki nilai nyata bagi pembeli, seperti peningkatan akses ke customer service, kuantitas lebih tinggi, atau kinerja produk yang lebih baik. Contohnya pada pembelian perangkat laptop, penjual menaikkan sedikit harganya untuk mendapatkan software seperti Microsoft Office. 2. Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur Ketika meyakinkan pelanggan saat situasi upselling, jangan menjual fitur-fitur baru, melainkan jelaskan berbagai manfaat yang akan dirasakan setelah membeli produk. Dengan menekankan manfaat, bisnis berfokus pada cara produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. 3. Buat Paket Bundle Menawarkan paket bundle idealnya jumlah nilai yang diberikan bundle tersebut kepada pelanggan, harus lebih besar daripada biaya produk secara individual. Kemudahan membeli bundle menjadi unggulan karena pelanggan tidak perlu melakukan beberapa pembelian.  4. Promosikan Pengiriman Gratis Free ongkir atau pengiriman gratis menjadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan penjualan online. Free ongkir merupakan alasan pelanggan untuk berbelanja online lebih banyak. Cara ini akan meyakinkan pelanggan untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk versi produk yang lebih mahal.  5. Terapkan Limited-time Offer Limited-time offer mampu mendorong lebih banyak pelanggan untuk melakukan pembelian sekarang daripada menunda-nunda. Pelanggan cenderung membayar untuk opsi dengan harga lebih tinggi jika mendapatkan penawaran peningkatan produk. Sertai momen ini dengan limited-time offer. Cara lain yaitu dengan memanfaatkan kelangkaan untuk mendorong pengambilan keputusan pelanggan. Ketika melihat bahwa stok barang yang disukai semakin menipis, pelanggan akan termotivasi untuk melakukan pembelian saat itu juga. 6. Berikan Rekomendasi Personalisasi Penawaran yang dipersonalisasi dapat membuat pelanggan merasa dipahami dan dihargai sepanjang proses penjualan.Penjual perlu menggunakan personalisasi untuk memastikan bahwa pelanggan melihat konten relevan yang sesungguhnya diminati. Misalnya, sebagian besar pelanggan mencari kata kunci seperti "penurunan berat badan 20 hari". Pastikan bahwa penawaran upsell yang dipromosikan memiliki hubungan dengan penurunan berat badan. 7. Tawarkan Insentif dan Reward Memberikan diskon khusus atau reward sebagai strategi upselling merupakan strategi yang berhasil. Insentif untuk upselling dapat membantu pelanggan membuat keputusan dengan cepat. Penjual harus menonjolkan mengapa insentif dan program reward berharga secara jelas serta mudah dipahami. 8. Menampilkan Perbandingan Produk Pelanggan seringkali kebingungan saat memilih suatu produk.  Banyak brand menggunakan tabel perbandingan untuk menampilkan manfaat produk penjualan tambahan. Dengan menyoroti fitur-fitur unggul, penjual dapat meyakinkan pelanggan untuk memilih produk yang lebih premium. 9. Manfaatkan Bukti Sosial Mendapatkan kepercayaan pelanggan sangat penting dari upselling. Bukti sosial berbentuk ulasan pelanggan positif menjadi cara yang tepat untuk menghilangkan keraguan pelanggan. Ketika melihat orang lain menikmati pembelian, pelanggan secara alami cenderung ingin memiliki produk tersebut. 10. Lakukan Penjualan Tambahan Setelah Pembelian Penjualan tambahan setelah pembelian merupakan penawaran yang ditawarkan setelah seorang pelanggan menyelesaikan pembelian. Cara ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan sejak pembelian awal. Karena pelanggan baru saja melakukan pembelian, penjual dapat memanfaatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan untuk mendorong penjualan lebih lanjut. 11. Tawarkan Keuntungan Loyalitas Program loyalitas dapat menguntungkan bagi penjual dan pelanggan. Pelanggan mendapatkan penawaran menarik dan hadiah gratis sebagai imbalan atas menjadi pelanggan yang baik. Program ini dapat meningkatkan pendapatan dengan membangun basis pelanggan yang setia. 12. Gunakan Popup Upselling Pada online store/e-commerce, popup upselling menciptakan urgensi dan memungkinkan penjual untuk menampilkan kepada pelanggan, produk apa yang baru dibeli. Lalu, memberi rekomendasi produk sejenis lainnya. Ini dimunculkan untuk membuat pelanggan membeli item lain, atau yang lebih premium.    Konsultasikan Cara Upselling Terbaik Bersama Startner Upselling menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan penjualan suatu bisnis. Namun, dalam praktiknya, strategi ini membutuhkan tips dan trik khusus. Agar teknik ini membuahkan hasil yang signifikan, kamu bisa mencari konsultan yang bisa membantu kamu dalam menjalankan strategi bisnis.  Startner merupakan jasa konsultasi bisnis online yang bisa kamu andalkan dalam memaksimalkan potensi bisnis. Kamu bisa dapatkan banyak saran praktis, seperti menerapkan cara upselling terbaik, dari para ahli di bidang bisnis. So, konsultasikan cara upselling terbaik bersama Startner sekarang juga! Aliya Izetti