#MulaiTanpaKeraguan untuk Bisnis Go Digital Bersama Startner

Marketing Highlights

Social Commerce adalah
Marketing Begini Cara Kerja dan Contoh Penggunaan Social Commerce yang Berhasil Tren belanja online semakin marak. Tidak hanya e-commerce, belanja online juga dapat dilakukan di media sosial. Media sosial telah berkembang menjadi platform yang juga nyaman untuk berbelanja. Saat ini, bisnis memanfaatkan media sosial untuk berjualan secara langsung layaknya e-commerce.  Maka, social commerce telah diadopsi oleh banyak bisnis. Statistik menunjukkan, global value dari social commerce akan mencapai sekitar $2,9 triliun, atau setara dengan Rp46 kuadriliun pada tahun 2026. Untuk mengetahui seluk beluk social commerce lebih lanjut, simak artikel di bawah ini sampai habis, ya!   Apa itu Social Commerce? Social commerce adalah penggunaan platform media sosial untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan. Ini memungkinkan bisnis dan pelanggan untuk berinteraksi langsung, menghasilkan pengalaman belanja yang lancar di dalam jaringan sosial yang disukai pengguna.  Social commerce menghasilkan jangkauan pelanggan yang lebih luas, keterlibatan, dan tingkat konversi. Social commerce semakin populer karena mampu menyajikan pengalaman belanja yang lebih nyaman dan interaktif bagi pelanggan.   Tujuan Social Commerce Sekitar 4,48 miliar orang di seluruh dunia saat ini menggunakan beberapa bentuk media sosial. Oleh karena itu, social commerce hadir bertujuan untuk memfasilitasi bisnis yang ingin menjangkau audiens baru dan lebih luas, kemudian menghasilkan lebih banyak penjualan.  Social commerce juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belanja, karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan. Interaksi antara bisnis serta pelanggan lebih mudah dan cepat dilakukan karena penggunaan aplikasi media sosial yang telah menjadi gaya hidup sehari-hari.    Cara Kerja Social Commerce Social commerce melibatkan penjualan produk dan layanan melalui media sosial. Ini menjadikan shopping tools sosial seperti forum dan komunitas, sebagai wadah pengguna berdiskusi mengenai produk. Platform social commerce yang sering digunakan termasuk TikTok, Instagram, Facebook, dan Pinterest. Social commerce merupakan bidang pemasaran online yang berkembang dan bekerja seiring dengan pertumbuhan media sosial serta belanja online. Sebuah blog atau website, dapat menggunakan social commerce untuk mengajak pengguna membeli barang yang ditautkan secara online. Bisnis yang menggunakan social commerce menjalankan taktik pemasaran, misalnya melakukan vote pada produk, menawarkan banyak opsi pembelian, menggunakan desain grafis yang mencolok untuk menarik klik pengguna, serta mengajak pengguna memberikan likes maupun comments.  Cara pemasaran lainnya seperti menggunakan video untuk menunjukkan produk secara detail, menggunakan endorsement dari selebriti, hingga menawarkan promosi atau giveaway. Interaksi pelanggan seperti likes, comments, maupun share akan menentukan keberhasilan kampanye social commerce.   Social Commerce vs Ecommerce Social commerce dan ecommerce bukanlah metode penjualan yang sama, meskipun keduanya dilakukan secara online. E-commerce secara luas mencakup proses membeli dan menjual barang secara online. Ini termasuk penjualan melalui berbagai saluran digital termasuk website maupun aplikasi.  Sementara itu, social commerce, menggunakan platform media sosial untuk memasarkan dan menjual produk atau layanan. Model penjualan ini memungkinkan pelanggan menyelesaikan pembelian tanpa pernah meninggalkan aplikasi media sosial. Tidak seperti e-commerce yang memiliki aplikasi sendiri. Adapun bisnis yang sudah memiliki toko online sendiri, seperti website, dapat memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kehadiran online, serta memperluas jangkauan. Ini merupakan bukti bahwa social commerce dan e-commerce saling mendukung sekaligus melengkapi.   Baca juga: Pentingnya Google Review untuk Kegiatan Marketing Bisnis Benefit dan Cara Melakukan Live Stream di Social Media   Contoh Keberhasilan Menggunakan Social Commerce Sumber: TikTok   Dalam praktiknya, banyak bisnis yang telah menjalankan social commerce. Terdapat contoh social commerce yang dilakukan beberapa brand ternama.  Kylie Cosmetics Kylie Cosmetics memanfaatkan kekuatan Influencer untuk menjual produk kecantikan. Beauty brand yang didirikan oleh Kylie Jenner ini mendominasi Instagram dengan berbagai postingan, sejak tahun 2015. Kylie Cosmetics juga menjadi brand pertama yang melakukan social commerce di TikTok.  Kylie Jenner menandai produknya dalam video, yang menghubungkan ke halaman belanja di profil TikTok brand tersebut. Keaktifan Kylie di TikTok menjadi bagian dari strategi social commerce yang sangat efektif dalam mengumumkan peluncuran produk baru dan memastikan visibilitas di pasar. Milk Bar Berikutnya, ada brand Milk Bar, yang telah menjadi pemain kunci di dunia e-commerce. Namun, karena pandemi, Milk Bar beradaptasi dengan menggunakan Instagram sebagai platform penjualannya. Milk Bar membagikan video dan foto dari varian menunya yang menggiurkan melalui Instagram.  Dengan cara ini, Milk Bar tidak hanya menarik perhatian banyak pelanggan potensial, tetapi juga menyediakan platform untuk menampilkan berbagai produk yang tersedia. Tampilan ini digunakan untuk pembelian langsung melalui etalase Instagram-nya.  Under Armour Brand apparel olahraga asal Amerika, Under Armour, memiliki tingkat konversi yang tinggi di Facebook. Under Armour menggunakan pendekatan pemasaran seperti iklan, yang lebih halus (soft sell) di platform media sosial, Facebook. Salah satunya, foto orang berlari menggunakan apparel dari brand ini.  Under Armour berfokus pada User Generated Content (UGC) saat mengenalkan produknya. Strategi social commerce seperti UGC dinilai lebih menarik perhatian banyak orang, dibandingkan dengan pemasaran berbasis penjualan langsung. Terutama di industri fashion dan kecantikan.    Konsultasikan Bisnis Kamu Bersama Startner Tidak dipungkiri lagi bahwa kehadiran sebuah brand di media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan penjualan secara langsung. Salah satu caranya dengan mengembangkan social commerce. Melihat tren media sosial yang begitu tinggi, kembangkan bisnis kamu dengan menggunakan social commerce.  Jasa konsultasi bisnis online Startner akan membantumu menemukan dan membuat model bisnis yang tepat. Feedback objektif, saran praktis, hingga wawasan ‘inside look’ bisa kamu dapatkan dari para ahli di bidang bisnis digital. Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan bisnis kamu bersama Startner! Aliya Izetti