#MulaiTanpaKeraguan untuk Bisnis Go Digital Bersama Startner
Storytelling untuk Marketing

Dalam dunia pemasaran yang semakin kompetitif, storytelling menjadi salah satu marketing tools yang dilakukan brand untuk menarik perhatian audiens. Bahkan, storytelling dinilai dapat mempengaruhi emosi, dan membangun hubungan yang mendalam dengan pelanggan. 

Storytelling memiliki kekuatan untuk menyampaikan brand message dengan cara yang menginspirasi, menghibur, dan membangkitkan minat. Sebagai pebisnis, kamu pasti penasaran bukan seluk beluk mengenai storytelling dalam marketing? Simak artikel di bawah ini yang membahas pentingnya storytelling hingga benefit serta tantangannya. Cek, yuk!

 

Apa yang Dimaksud dengan Storytelling dalam Marketing?

Storytelling dalam kegiatan marketing adalah proses yang digunakan oleh Marketer untuk menyampaikan pesan kepada audiens, melalui kombinasi fakta dan narasi. 

Meskipun banyak brand menggunakan cerita berdasarkan fakta, beberapa diantaranya menggabungkan fiksi dan improvisasi. Hal ini bertujuan untuk menegaskan komponen-komponen kunci dari core message sebuah brand.

 

Pentingnya Storytelling dalam Marketing

Pentingnya Storytelling dalam Marketing

Sumber: Pexels

 

Di era persaingan yang sangat sengit, semakin sulit bagi brand untuk menarik perhatian audiens. Pelanggan terpapar ribuan konten dan iklan setiap hari, menyebabkan penurunan jangka perhatian. Disinilah pentingnya storytelling dalam marketing. Storytelling mampu menarik perhatian sekaligus mempengaruhi perilaku konsumen. 

Banyak pelanggan yang hanya membaca konten dengan mata namun tidak tersentuh. Cara terbaik untuk membuat pelanggan merasa tersentuh yakni dengan mengintegrasikan cerita ke dalam strategi pemasaran konten kamu.

Kamu dapat menggunakan kekuatan cerita untuk meningkatkan upaya keterlibatan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Alih-alih menyatakan fitur-fitur khas dan detail penjualan, cobalah untuk menghasilkan konten yang didorong oleh nilai-nilai yang dihiasi dengan cerita.

Ketika merasa dapat berhubungan dengan cerita yang dibagikan oleh sebuah brand, pelanggan jauh lebih mungkin merasa terhubung secara batin dengan bisnis tersebut dan akan terus mendukungnya.

 

Benefit Menggunakan Storytelling dalam Marketing

Storytelling merupakan marketing tools yang kuat yang dapat digunakan untuk terhubung dengan pelanggan secara emosional, membangun kepercayaan dan kredibilitas, serta meningkatkan penjualan. Berikut benefit menggunakan storytelling dalam marketing. 

Memperbaiki Hubungan dengan Pelanggan

Storytelling membantu kamu terhubung dengan pelanggan secara emosional. Story lebih dari sekadar informasi. Cerita membangkitkan emosi seperti empati, kegembiraan, kesedihan, dan kemarahan. Ketika kamu bercerita dengan cerita yang dapat dirasakan oleh audiens, kamu berhasil menciptakan hubungan yang melebihi pikiran rasional.

Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas

Ketika bercerita tentang brand, artinya kamu memberikan pengantar kepada pelanggan tentang value brand kamu. Ini membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas, yang sangat penting bagi keberhasilan brand apa pun.

Membantu Brand Menonjol dari Kompetisi

Pasar sangat ramai menciptakan kompetisi. Maka, menjadi menonjol di antara kompetisi tersebut sangatlah penting. Storytelling dapat membantu brand kamu menonjol dengan memberikan suara dan brand personality yang unik. 

Meningkatkan Penjualan

Ketika kamu menceritakan story yang membuat pelanggan merasakan sesuatu yang spesial, pelanggan lebih cenderung mengingat brand kamu dan termotivasi untuk mengambil tindakan pembelian. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan penjualan dan pendapatan.

 

Baca juga:

 

Tantangan Menggunakan Storytelling dalam Marketing

Dalam menuliskan storytelling untuk brand, kamu pasti menemukan tantangan tersendiri. Berikut tantangan yang biasanya ditemui dalam menggunakan storytelling dalam marketing. 

Tidak Mengenal Audiens

Aspek terpenting dalam storytelling yaitu mengetahui kepada siapa kamu berbicara. Jika tidak memahami kebutuhan, preferensi, serta aspirasi audiens, kamu tidak akan dapat menciptakan cerita menarik dan memotivasi untuk melakukan tindakan pembelian. Untuk menghindari kesalahan ini, kamu harus melakukan riset terlebih dahulu.

Tidak Autentik

Kesalahan umum lain dalam storytelling yaitu tidak jujur, tidak konsisten, atau berlebihan. Jika cerita tidak mencerminkan identitas dan value brand yang sebenarnya, kamu akan kehilangan kredibilitas maupun kepercayaan. Maka, brand haruslah transparan, jujur, dan bercerita berdasarkan fakta, pengalaman, serta testimoni yang nyata. 

Tidak Terlalu Emosional

Tantangan storytelling dalam marketing berikutnya yaitu cerita yang terlalu rasional, faktual, atau membosankan. Jika hanya fokus pada fitur, manfaat, dan fakta produk, kamu tidak akan dapat menarik perhatian maupun emosi audiens. Emosi adalah penggerak utama dalam pengambilan keputusan.

Bahkan, orang cenderung lebih mengingat dan bertindak atas cerita yang membuatnya merasakan sesuatu. Kamu harus menggunakan pemicu emosional, seperti humor, kejutan, ketakutan, kegembiraan, atau kesedihan, untuk membuat cerita lebih menarik dan mudah diingat. 

 

5 Cara Membuat Storytelling yang Efektif dalam Marketing

Cara Membuat Storytelling yang Efektif dalam Marketing

Sumber: Pexels

 

Menulis storytelling yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar pemahaman tentang seluk beluk perusahaan. Untuk menarik perhatian berbagai audiens, mengetahui cara menulis storytelling yang efektif tanpa mengasingkan audiens merupakan kunci. Maka, perhatikan langkah menuliskan storytelling yang efektif dalam marketing berikut ini. 

Tentukan Brand Message 

Langkah pertama dalam menulis storytelling yang efektif yaitu menentukan brand message. Cerita harus sejalan dengan tujuan dan identitas brand. Saat membuat cerita, identifikasi emosi apa yang ingin ditimbulkan. Selain itu, putuskan platform apa yang ingin digunakan untuk membagikan cerita. 

Mengidentifikasi Target Audiens

Mengidentifikasi target audiens juga penting saat menyusun storytelling dari brand. Ketika mencoba menargetkan audiens tertentu, pertimbangkan faktor-faktor berikut seperti rentang usia, lokasi, rentang pendapatan, hobi dan minat.

Buat Alur Cerita

Setelah memiliki pemahaman dasar tentang audiens, kamu dapat memulai menulis alur cerita. Gunakan metode bercerita yang cocok untuk audiens kamu dan yang paling mungkin menarik minat pembelian. Ingatlah untuk selalu memikirkan pelanggan kamu saat merancang alur cerita.

Tulis Cerita

Langkah berikutnya yaitu mulailah menulis cerita. Layaknya menulis cerita pada umumnya, di storytelling, kamu dapat melakukannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor, mulai dari pengenalan, tema, suspense, hingga penyelesaian. 

Bagikan Cerita

Memilih saluran yang tepat untuk membagikan cerita sangat penting sebagai Marketer. Dari konten media sosial hingga podcast dan website resmi. Ada banyak cara yang bisa kamu gunakan untuk membagikan brand story, khususnya pada saluran online, agar mampu menjaring audiens yang lebih luas. 

 

Temukan Marketing Bisnis yang Tepat Bersama Startner

Media sosial telah terbukti menjadi media yang efektif dalam melakukan pemasaran. Sebagai pebisnis, kamu perlu menggunakan media sosial untuk menarik perhatian pengguna, salah satunya dengan storytelling. Untuk memudahkan kamu mengelola bisnis menggunakan media sosial, cobalah jasa social media management dari Startner!

Tim Startner akan membantu kamu mengelola Instagram bisnis, melalui pembuatan konten, copywriting, hingga membuatkan jadwal posting. Jasa ini bertujuan meningkatkan brand awareness dan meningkatkan pengunjung ke profil Instagram. So, temukan jasa bisnis yang tepat dengan Startner!