#MulaiTanpaKeraguan untuk Bisnis Go Digital Bersama Startner

Company Profile: Fungsi dan Beberapa Alasan Kenapa Perusahaan atau Bisnis Membutuhkannya

Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kesan pertama sangatlah penting. Salah satu cara untuk meningkatkan kesan profesional dan meningkatkan visibilitas perusahaan kamu adalah melalui company profile yang solid. Tapi sudah tahukah kamu tentang company profile? Lalu apa saja fungsi dan tujuannya bagi bisnis kamu? Kalau belum, mari gali lebih lengkap seputar company profile melalui artikel ini. Simak hingga selesai, ya!   Apa yang Dimaksud Company Profile? Company profile atau yang sering disebut sebagai profil perusahaan adalah sebuah dokumen rinci yang memberikan gambaran menyeluruh tentang perusahaan atau bisnis kamu. Ini mencakup informasi tentang sejarah, visi misi, core value, produk atau layanan yang ditawarkan, struktur organisasi, dan pencapaian terkini.   Kenapa Company Profile Penting? Company profile tidak hanya sekadar dokumen formal. Profil perusahaan merupakan wajah perusahaan atau bisnis kamu. Tujuan adanya company profile agar dapat dilihat oleh klien, mitra, investor, hingga calon karyawan yang akan bekerja pada perusahaan atau bisnismu.   Fungsi dan Manfaat Company Profile Company profile memiliki banyak sekali fungsi dan manfaat positif bagi perusahaan atau bisnis. Berikut beberapa manfaat utamanya. Menjadi Overview Perusahaan Company profile bisa dikatakan sebagai jendela utama yang membantu orang melihat gambaran besar perusahaan kamu. Ini memberikan kesempatan untuk memperkenalkan identitas perusahaan. Selain itu dengan profil perusahaan yang dimiliki akan memberikan informasi seputar latar belakang dan menyajikan nilai-nilai yang menjadi landasan operasional perusahaan atau bisnis. Bagian dari Branding Profil perusahaan juga menjadi bagian integral dari strategi branding. Misalnya desain yang konsisten dan konten yang mencerminkan brand value. Company profile membantu memperkuat citra perusahaan dan memberikan kesan yang konsisten kepada para pemangku kepentingan atau C-Level. Sebagai Media Marketing dan Promosi Selain menjadi referensi internal, company profile juga dapat menjadi alat pemasaran yang kuat. Kamu dapat mendistribusikannya melalui berbagai saluran. Termasuk situs web perusahaan, media sosial, dan presentasi bisnis. Dengan profil perusahaan yang mudah diakses, maka dapat memberikan kesempatan untuk menarik perhatian dan mendatangkan peluang bisnis baru. Menciptakan Hubungan dengan Mitra dan Customer Dalam dunia yang penuh dengan transaksi bisnis yang cepat, adanya profil perusahaan juga dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih mendalam dengan mitra dan pelanggan. Dengan memberikan insight tentang value dan goals dari perusahaan, kamu dapat membangun kepercayaan hingga engagement yang lebih besar.   Bentuk-Bentuk Company Profile Company profile dapat hadir dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebutuhan dan karakteristik perusahaan. Beberapa bentuk company profile yang umum meliputi. Dokumen Tertulis yang Dicetak Ini merupakan bentuk paling tradisional dari sebuah profil perusahaan. Dokumen tertulis yang mencakup teks dan gambar untuk memberikan penjelasan rinci tentang perusahaan. Biasanya profil perusahaan dirangkum berupa proposal atau semacam map. Presentasi Multimedia Presentasi multimedia atau biasa dikenal dengan PPT yang mencakup elemen audio, video, dan animasi dapat memberikan pengalaman yang lebih interaktif kepada rekan bisnis atau konsumen. Company profile yang berupa multimedia akan terlihat lebih menarik ketika dipresentasikan ketimbang dengan dokumen cetak yang terkesan “kurang update”. Website Beberapa perusahaan memilih untuk memiliki halaman pada website yang secara khusus didedikasikan untuk company profile. Ini juga akan memungkinkan banyak pihak luar untuk mengakses informasinya dengan mudah dan cepat bagi pengunjung online. Brosur dan Pamflet Company profile dalam bentuk brosur atau pamflet dapat menjadi pilihan yang praktis untuk distribusi offline, seperti di acara pameran atau pertemuan bisnis. Ini juga sekaligus menjadi sarana marketing dan promosi.   Beberapa Hal yang akan Terjadi Apabila Tidak Memiliki Company Profile Tanpa company profile yang jelas, terstruktur, dan mudah diakses, perusahaan bisa menghadapi sejumlah potensi masalah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut beberapa hal lain yang mungkin terjadi, apabila perusahaan atau bisnis kamu tidak memiliki company profile. Kehilangan Identitas Bisnis Dengan tidak adanya company profile, perusahaan akan kehilangan cara untuk secara efektif mengkomunikasikan identitas dan nilai-nilai bisnisnya kepada para petinggi perusahaan. Kesulitan Menarik Investor dan Mitra Bisnis Investor dan mitra bisnis sering mencari informasi mendalam tentang perusahaan sebelum melakukan kerja sama hingga tujuan invest. Tanpa company profile, peluang untuk menarik “partnership” yang kuat dapat terlewatkan. Tingkat Kepercayaan yang Rendah Calon pelanggan atau klien yang tidak memiliki informasi yang memadai tentang perusahaan mungkin merasa kurang percaya diri untuk berbisnis dengan perusahaan tersebut. Lebih parahnya lagi, akan mempengaruhi “engage” pelanggan terhadap perusahaan.  Tidak Memanfaatkan Potensi Pemasaran Tanpa company profile yang efektif, perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk menggunakan dokumen tersebut sebagai media pemasaran dan promosi.   Buat Company Profile Bisnismu Tanpa Keraguan Bersama Startner So, company profile atau profil perusahaan merupakan kunci untuk membangun citra profesional perusahaan yang kuat. Jadi, jika kamu ingin perusahaan atau bisnis kamu dikenal di pasar yang kompetitif, jangan abaikan pentingnya company profile dalam strategi bisnis kamu. Sudah siap untuk membuat perusahaan atau bisnis kamu semakin dikenal? Sekarang kamu bisa langsung pilih layanan jasa company profile yang akan sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu. Kemudian biarkan Startner yang membimbing bisnismu untuk semakin Go-Digital!

By Calvin G.

Jenis Pajak Tahunan Perusahaan

Inilah 9 Jenis Pajak Tahunan yang Wajib untuk Dibayarkan Perusahaan

Pajak merupakan kewajiban yang harus ditaati individu maupun badan usaha. Sebagai sumber pendapatan negara, pajak nantinya digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran, yang juga masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Pajak yang dibayarkan oleh entitas individu dan badan usaha juga digunakan untuk menjalankan pembangunan. Hasil dari pembangunan, digunakan oleh pribadi maupun badan usaha. Dengan begitu, pribadi dan perusahaan termasuk dalam Wajib Pajak, atau objek yang dikenakan pajak.  Pajak perusahaan disebut juga dengan Pajak Penghasilan (PPh), yang wajib dibayarkan oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Mau tau apa saja jenis-jenis pajak perusahaan? Simak artikel mengenai pajak perusahaan di bawah ini, ya!   Apa itu Pajak Perusahaan? Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Artinya, setiap individu serta badan usaha merupakan Wajib Pajak, yaitu entitas yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib Pajak wajib membayar pajak atau terkena potongan pajak.  Maka, dalam konteks perusahaan, entitas ini wajib membayarkan pajak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Pajak ini berlaku untuk perusahaan yang didirikan di Indonesia, maupun perusahaan asing yang memiliki aktivitas dan memperoleh penghasilan di Indonesia.   Alasan Pentingnya Membayar Pajak Perusahaan Pajak perusahaan merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh sebuah perusahaan kepada pemerintah, sebagai kontribusi atas pendapatan yang diperoleh. Pajak menjadi bagian dari kewajiban fiskal perusahaan yang digunakan oleh pemerintah untuk mendanai berbagai program dan layanan publik.  Program tersebut berupa pendidikan, kesehatan, infrastruktur, keamanan. Adapun perusahaan dengan bentuk PT, CV, dan firma juga ikut merasakan manfaat dari program tersebut. Oleh karena itu, perusahan menjadi Wajib Pajak yang diwajibkan untuk membayar pajak.  Pajak perusahaan juga dapat digunakan untuk menciptakan lapangan kerja melalui proyek-proyek pembangunan dan inisiatif ekonomi. Ini memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran. Membayar pajak perusahaan mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan dan kepatuhan terhadap hukum. Hal ini memberikan dampak positif pada reputasi perusahaan di mata masyarakat dan mendukung keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.   Jenis Pajak Perusahaan yang Wajib Dibayarkan Sumber: Pajak.go.id   Dengan demikian, pajak perusahaan merupakan aktivitas finansial yang wajib dilakukan. Terdapat jenis-jenis pajak perusahaan yang umumnya dibayarkan. Adapun pajak perusahaan disebut dengan PPh atau Pajak Penghasilan. PPh merupakan pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Simak jenis pajak yang harus dibayarkan perusahaan.  PPh Pasal 4 Ayat 2 PPh Pasal 4 ayat (2) dikenal dengan Pajak Penghasilan final. PPh ini merupakan pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak atas beberapa jenis penghasilan yang diterima dan pemotongannya bersifat final. PPh Final ini tidak dapat dikompensasikan dengan pajak penghasilan yang terutang.  PPh Pasal 15 PPh Pasal 15 merupakan salah satu jenis pengenaan pajak atau pungutan pajak pada industri di bidang penerbangan dalam negeri, pelayaran dalam negeri, pelayaran atau penerbangan luar negeri, serta perusahaan asing. PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 atau dikenal dengan PPh 21 merupakan pajak yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan serta pembayaran lainnya, dengan nama serta dalam bentuk apapun melalui urusan perpajakan orang pribadi.  PPh ini berarti perusahaan harus memotong pajak atas gaji karyawannya. Potongan ini dilaporkan setiap bulan. Lalu, perusahaan akan memberikan formulir SPT (Surat Pemberitahuan) pajak kepada karyawannya, untuk bukti pemotongan pajak atas gajinya. Formulir ini digunakan untuk keperluan pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. PPh Pasal 22 PPh Pasal 22 dikenakan pada perusahaan yang mengekspor atau mengimpor barang-barang mewah. Syarat pengenaan pajak ini yaitu kegiatan ekspor dan impor yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak pada transaksi tersebut.  PPh Pasal 23 PPh Pasal 23 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa modal, pemberian jasa atau hadiah. Pajak ini dikenakan atas transaksi yang terjadi antara pihak yang menerima penghasilan (penjual atau penyedia jasa) dan pihak yang memberikan penghasilan (pembeli atau penerima jasa).  PPh Pasal 25 PPh Pasal 25 yaitu pajak badan berupa iuran atas pajak yang terutang. Hal ini mengacu pada pajak penghasilan yang terutang dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun sebelumnya. Tujuannya untuk meringankan beban Wajib Pajak yang harus membayar kembali pajak untuk tahun yang bersangkutan.  PPh Pasal 26 PPh Pasal 26 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak luar negeri dari Indonesia, kecuali bentuk usaha tetap di Indonesia. Tarif PPh 26 adalah 20%. Namun, tarif ini dapat berubah jika ada perjanjian perpajakan berganda (P3B) yang berlaku.  PPh Pasal 29 PPh Pasal 29 yaitu pajak penghasilan yang kurang dibayar yang tercantum dalam SPT Tahunan, yaitu sisa pajak penghasilan yang terutang pada tahun pajak yang bersangkutan dikurangi tax allowance (PPh Pasal 21,22,23,24) dan PPh 25.  Dalam hal SPT Tahunan PPh Badan memuat PPh 29, maka perusahaan wajib membayar kekurangan pembayaran pajak yang terutang sebelum mengajukan/melaporkan SPT Tahunan PPh. PPN Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas penjualan dan pembelian barang kena pajak atau jasa kena pajak oleh Wajib Pajak. Dalam pajak ini yang memungut, menyetor dan melaporkan PPN adalah penjual. Pihak yang membayar PPN adalah konsumen akhir atau pembeli. Namun, tidak semua perusahaan dikenakan pajak ini, tetapi perusahaan yang telah ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan omzet tertentu dikenakan PPN.   Konsultasikan Bisnis Kamu Bersama Startner Dengan memahami peraturan mengenai pajak perusahaan diatas, kamu dapat dengan mudah mengatur perpajakan yang ada dalam bisnismu. Pajak perusahaan merupakan kewajiban yang wajib ditaati oleh seluruh entitas bisnis. Untuk mengelola usaha dengan baik, konsultasikan bisnismu dengan Startner! Startner merupakan jasa konsultasi bisnis online yang akan membantu kamu dalam menggali potensi bisnis hingga maksimal. Startner fokus dengan bisnis go-digital yang menyediakan jasa mulai dari pembuatan website, logo, maupun mengelola media sosial. Ayo, mulai langkah awal dalam membangun bisnis bersama Startner!

By Aliya Izetti

CEO adalah

Chief Executive Officer (CEO): Perannya di Perusahaan dan Bedanya dengan Owner

Pastinya kamu pernah mendengar istilah CEO bukan pada struktur organisasi dalam suatu perusahaan? Chief Executive Officer (CEO) memegang peran sentral dalam menentukan arah dan kesuksesan organisasi.  Seiring dengan kompleksitas dunia bisnis, peran CEO menjadi penting atas keputusan-keputusan kritis dan pengelolaan sumber daya perusahaan. Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui secara mendalam tentang pengertian CEO, perannya dalam organisasi, tugas-tugas yang diemban, serta tanggung jawab yang melekat pada posisi puncak ini.  Dengan memahami peran dan tanggung jawab CEO secara lebih baik, kamu akan dapat menggali betapa pentingnya kontribusi mereka dalam kesuksesan suatu perusahaan. Simak, yuk!   Siapa itu CEO? Chief Executive Officer (CEO) adalah eksekutif paling senior dan penting di dalam sebuah perusahaan. Tindakannya mengatur bagaimana perusahaan beroperasi karena CEO mengawasi keputusan manajerial dan melayani, serta berperan sebagai wajah publik untuk perusahaan.  CEO memiliki beberapa tanggung jawab yang berkontribusi pada gaji yang tinggi dan persyaratan pekerjaannya. CEO mampu untuk menjelajahi peluang yang luas, mengelola sumber daya perusahaan, serta dapat menetapkan tujuan bagi Manajer untuk berusaha dalam operasi harian. Seorang CEO bertanggung jawab kepada dewan direksi, yaitu sebuah kelompok individu yang dipilih yang mewakili pemegang saham. Chief Executive Officer memastikan bahwa dewan direksi tetap up to date mengenai operasi korporat dan mungkin meminta bantuannya dalam hal anggaran.  Beberapa individu beroperasi di bawah seorang CEO yaitu termasuk Manajer, Direktur, dan pejabat C-Level lainnya. Seorang Chief Executive Officer dapat meminta saran atau panduan dari individu-individu ini, namun proses pengambilan keputusan akhir sepenuhnya miliknya.   Peran Seorang CEO Peran CEO sangatlah penting dalam sebuah perusahaan, karena posisinya yang paling tinggi dalam bisnis manapun. CEO bertanggung jawab atas semua keputusan bisnis kunci, yang pada akhirnya kesuksesan perusahaan. CEO memberikan contoh yang baik kepada seluruh pegawainya, seperti mencontohkan layanan pelanggan serta profesionalisme kerja. Posisi ini dapat juga dilihat sebagai simbol untuk perusahaan. Sementara pelanggan berinteraksi dengan karyawan berperingkat lebih rendah, masyarakat umum melihat CEO sebagai wajah publik dari bisnis. Impresi tentang posisi ini biasanya mempengaruhi apa yang publik pikirkan tentang organisasi tersebut.   Tugas CEO di Perusahaan Sumber: Pexels   Peran seorang Chief Executive Officer bervariasi secara signifikan antara perusahaan, industri, dan ukuran organisasi. Secara umum, CEO mungkin diharapkan untuk melakukan tugas-tugas seperti berikut. 1. Melaksanakan Perubahan dan Rencana yang Diusulkan Setelah merumuskan visi jangka panjang, CEO dan pimpinan eksekutif lainnya mulai melaksanakan rencana yang telah dirumuskan tersebut. Perubahan seringkali diimplementasikan secara langsung oleh manajer operasional, tetapi pada akhirnya tanggung jawab CEO untuk memastikan rencana jangka panjang tersebut dijalankan. 2. Terlibat Dalam Hubungan Media dan Masyarakat CEO sering menjadi wajah perusahaan, termasuk terlibat dalam hubungan media. Tugasnya seperti berbicara di konferensi, menyampaikan informasi kepada publik tentang perubahan penting dalam perusahaan, atau berpartisipasi dalam acara komunitas. 3. Menjaga Akuntabilitas dengan Dewan Direksi Dewan Direksi mengawasi kinerja keseluruhan perusahaan. Seorang CEO seringkali melaporkan kinerja perusahaan kepada dewan direksi, memberikan pembaruan tentang rencana strategis, dan mendapatkan umpan balik dari dewan tentang arah keseluruhan perusahaan. 4. Memantau Kinerja Keuangan Perusahaan Chief Executive Officer bertugas untuk memantau kinerja keuangan perusahaan, dengan mengandalkan metrik keuangan atau non keuangan demi melacak perkembangan. Laporan keuangan dinilai untuk mendapatkan gambaran cepat tentang keadaan perusahaan, lalu menyusun langkah strategis selanjutnya.   Tanggung Jawab Seorang CEO Seorang CEO dapat mengambil tanggung jawab yang mereka inginkan. Bahkan, beberapa CEO, terutama di dalam organisasi yang lebih kecil, cenderung terlibat langsung dalam beberapa fungsi perusahaan. CEO mungkin akan tertarik pada fungsi tertentu seperti pemasaran atau keuangan, tergantung latar belakang profesional dan keahliannya. Menetapkan dan Menjalankan Strategi Organisasi Keputusan tentang produk baru, menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, pasar baru potensial, serta mitigasi risiko atau memanfaatkan peluang, semuanya masuk dalam cakupan tanggung jawab CEO. Seperti halnya dengan segala sesuatu dalam sebuah organisasi, CEO akan mengandalkan data yang signifikan dan masukan dari pemimpin senior serta arahan serta wawasan dari Dewan Direksi. Namun, posisi ini memiliki kontrol operasional atas strategi dan pelaksanaan. Membangun Tim Kepemimpinan Senior CEO mampu menarik bakat hingga ke level senior. Meskipun tidak bertanggung jawab atas perekrutan atau pemecatan setiap karyawan, posisi ini bertanggung jawab atas membangun dan mengawasi tim kepemimpinan eksekutif. Adapun tim kepemimpinan eksekutif termasuk CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operating Officer), dan C-Level lainnya yang mungkin ada. Dalam banyak organisasi, Dewan akan memiliki otoritas terakhir dalam keputusan perekrutan di tingkat C-Level. Tetapi dalam kebanyakan kasus, dewan sebenarnya mengikuti rekomendasi CEO. Mengambil Keputusan Pengalokasian Modal Manajer divisi dan departemen bertanggung jawab atas pengelolaan anggarannya masing-masing. Namun, menetapkan maupun mengelola anggaran keseluruhan organisasi untuk melaksanakan inisiatif strategis secara efektif, merupakan bagian dari tanggung jawab Chief Executive Officer. Selain itu, CEO juga akan memberikan pendapat tentang kapan dan bagaimana mengumpulkan dana, serta bagaimana cara terbaik untuk menggunakan modal surplus. Strategi termasuk melunasi hutang, mendistribusikan modal melalui dividen atau pembelian kembali saham, atau reinvestasi dalam bisnis. Menetapkan Visi, Nilai, dan Budaya Perusahaan CEO bertanggung jawab untuk merumuskan visi perusahaan yang menginspirasi dan mengarahkan semua anggota tim ke arah yang sama. Selain itu, CEO juga turut andil dalam membentuk hingga memelihara budaya perusahaan yang positif dan inklusif. CEO harus sangat sadar akan perilaku dan setiap tindakan yang diambil karena berdampak pada seluruh organisasi sedang memperhatikan. Bahkan keputusan seputar apa yang dipakai, bagaimana memperlihatkan diri dan berinteraksi dengan anggota lain dari perusahaan akan menentukan tone bagi seluruh organisasi. Mewakili Perusahaan kepada Semua Pemangku Kepentingan CEO merupakan wajah dari organisasi. Seorang Chief Executive Officer seringkali mewakili perusahaan di depan publik, pers, pembuat kebijakan atau regulator lainnya, karyawan, pelanggan, pemasok, atau pihak lain yang tertarik pada operasi perusahaan.  Artinya, posisi ini bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi dan keterlibatan yang transparan dengan semua pemangku kepentingan.   Bedanya CEO dan Owner Sumber: Pexels   Owner dalam bahasa Indonesia berarti pemilik atau pemilik tunggal suatu bisnis. Owner memiliki bisnis serta sumber daya keuangan pribadi untuk bisnis tersebut. Ownership atau kepemilikan dalam istilah hukum adalah seseorang yang memiliki hampir semua atau semua saham perusahaan dengan namanya.  Seorang CEO, di sisi lain, merupakan gelar yang tidak memiliki kaitan dengan kepemilikan, melainkan lebih berkaitan dengan fungsi. Meskipun Chief Executive Officer berhak atas gaji dari perusahaan, seorang Owner tidak menerima gaji, melainkan berhak atas keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. CEO bertanggung jawab atas merencanakan dan menerapkan tujuan jangka panjang untuk perusahaan, berperan atas keputusan penting hingga mengawasi tugas-tugas para eksekutif C-Level lainnya. Jabatan eksekutif ini bekerja untuk mengembangkan dan mewujudkan visi serta tujuan jangka panjang perusahaan, hingga terlibat dalam mengembangkan kebijakan perusahaan. Karena Owner tidak memiliki peran tertentu, tanggung jawab mereka juga tidak ditentukan. Tetapi, karena ini merupakan perusahaan pribadi, Owner mengawasi dan bekerja pada berbagai aspek bisnis. Ini bisa mencakup segala hal mulai dari produksi hingga HR atau pengembangan bisnis hingga pemasaran.   Siap Go Digital Tanpa Ragu Bersama Startner Jadi, kamu sudah paham bukan mengenai peran CEO di sebuah perusahaan? Apakah kamu siap untuk menjalankan peran sebagai Chief Executive Officer di perusahaan atau menjadi Owner dalam bisnis yang kamu bangun?  Menyesuaikan bisnis dengan perkembangan jaman dengan digitalisasi sangat penting. Untuk itu, kamu perlu berkonsultasi dengan ahlinya melalui jasa konsultasi bisnis online seperti Startner. Startner akan membuat bisnis kamu go digital melalui saran praktis dari sosok berpengalaman.  Tim Startner terdiri dari konsultan bisnis berpengalaman dengan latar belakang di berbagai sektor industri. Kamu juga tidak perlu khawatir karena Startner akan selalu menyesuaikan dengan bisnis model apapun. Jadi, siapkan bisnismu agar Go Digital tanpa ragu bersama Startner!

By Aliya Izetti