Bisnis
Daftar Tim Utama yang Harus Direkrut untuk Memulai Bisnis Startup!
Oleh Aliya Izetti 12 September 2024
Dalam membangun perusahaan, khususnya startup, tidak ada orang yang bisa melakukannya sendirian. Keberhasilan selalu diraih berkat kerja sama dari berbagai pihak.
Maka, salah satu langkah paling penting dalam memulai startup yaitu memilih tim yang tepat. Hal ini dikarenakan, memilih tim yang tepat untuk bekerja sama dapat membawamu menuju kesuksesan.
Dengan demikian, kamu perlu mengetahui posisi apa saja yang wajib ada saat ingin memulai startup, sehingga kamu bisa membangun tim yang tepat. Selain itu, dalam memilih tim utama, ketahui beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Cek pembahasannya di artikel ini, ya!
Pentingnya Memiliki Tim Utama untuk Memulai Startup
Salah satu alasan utama kegagalan startup yaitu karena tidak memiliki tim yang tepat untuk membuat perusahaan sukses. Kasus ini bisa menjadi kontras dengan peran startup sendiri yaitu menjalin hubungan baik di internal serta eksternal perusahaan. Artinya, startup juga fokus menjaga hubungan antar karyawan dan antara perusahaan lain atau pelanggan serta klien.
Tanpa hubungan yang baik dan positif, startup akan kekurangan arah serta kepemimpinan yang kuat. Ini dibuktikan dari sebuah survei yang menyatakan bahwa, 65% dari kegagalan bisnis disebabkan oleh masalah manajemen. Itulah mengapa memiliki tim utama dan tepat sangat penting untuk memulai startup
Beberapa Posisi yang Harus Direkrut untuk Memulai Startup
Layaknya perusahaan yang sudah mapan, sebuah startup tetaplah harus memiliki struktur jabatan yang mumpuni. Hal ini demi jalannya dan suksesnya bisnis di masa depan. Berikut delapan posisi yang harus direkrut untuk memulai startup.
1. Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Operations Officer (COO)
Dua posisi terpenting untuk memulai startup yaitu CEO dan COO. CEO biasanya merupakan orang yang memiliki pandangan besar yang mengontrol arah, visi, dan budaya perusahaan. Sedangkan COO berfokus pada operasi sehari-hari yang menjaga bisnis yang berjalan.
Startup dapat merekrut eksternal untuk posisi ini. Tetapi pendiri perusahaan juga bisa berperan sebagai CEO saat memulai startup. Setelah posisi CEO dan COO telah terisi serta hadir dengan penuh kesiapan, mulailah berencana untuk merekrut posisi berikutnya.
2. Product Manager
Product Manager akan menjadi orang yang diandalkan dalam semua hal yang terkait dengan produk dari startup. Anggota tim ini mengelola strategi produk, visi, dan pengembangan. Biasanya, Product Manager bekerjasama dengan tim Engineering dan Marketing untuk menciptakan hingga memasarkan produk.
Product Manager harus berkolaborasi dengan CEO untuk memastikan bahwa visi produk selaras dengan visi perusahaan secara keseluruhan. Berkomunikasi secara teratur dan terbuka, serta bertukar informasi tentang perkembangan produk, menjadi kunci keberhasilan suatu produk saat memulai startup.
3. Chief Technology Officer (CTO) dan VP of Engineering
Tim ahli di bidang teknologi dan pengembangan sangat penting untuk kesuksesan bisnis saat memulai startup, terutama untuk startup teknologi. Meskipun startup dapat menyewa Freelancer Front-End dan Back-End Engineers, memiliki seseorang di tim internal yang ahli di bagian ini akan sangat berguna.
Peran CTO dan VP of Engineering bisa dipisah menjadi dua posisi terpisah ketika startup mulai berkembang. Posisi ini perlu memiliki keterampilan manajemen sistem serta mengawasi seluruh integrasinya. Mulai dari hardware hingga software dan mobile technology.
4. Chief Marketing Officer (CMO) dan Community Manager
Posisi hybrid (fleksibel) diutamakan saat memulai startup untuk menghemat anggaran. Posisi selanjutnya yang harus direkrut yaitu CMO dan Community Manager. Anggota tim ini akan fokus pada pelanggan, dengan keterampilan pemasaran dan promosi yang sangat baik.
CMO harus dapat menulis naskah, mendesain materi promosi, menjalankan kampanye iklan, hingga menangani social media marketing. CMO juga harus berinteraksi dengan pelanggan dan bertindak sebagai Community Manager sementara untuk menjaga hubungan positif antara bisnis serta pelanggan.
5. Sales Manager
Bagian penjualan tentu sangat penting saat memulai startup. Sales Manager akan fokus pada menghasilkan prospek baru dan mendatangkan pendapatan untuk perusahaan. Startup atau pemilik usaha kecil yang menguasai penjualan pertama kali, akan bertahan lebih lama.
Posisi ini mungkin yang paling sulit untuk direkrut, tetapi layak diusahakan untuk mendapatkan orang yang tepat. Seorang Sales Manager terampil serta berpengalaman di industri, biasanya tidak akan memerlukan banyak pelatihan untuk menghasilkan prospek dan menutup kesepakatan.
6. Chief Financial Officer (CFO)
Para ahli merekomendasikan untuk memberdayakan peran akuntansi dan keuangan saat memulai startup. Tetapi jika startup memiliki kemampuan untuk merekrut seorang CFO, itu dapat sangat membantu bisnis. Sangat penting bagi startup memiliki seseorang di tim yang bertanggung jawab atas uang.
Selain itu, seseorang yang detail dalam mengelola semua aspek keuangan perusahaan. Pada tahap awal, CFO akan menangani beberapa isu seperti mendapatkan pinjaman bank, menyewa tempat, hingga kebutuhan sehari-hari, seperti membayar pemasok dan mengelola uang tunai.
7. Business Development Manager
Meskipun mirip dengan Sales Manager, seorang Business Development Manager mencari cara untuk mengembangkan bisnis dari segi pemasaran dan penjualan. Sebagai contoh, posisi ini fokus pada pengembangan hubungan dengan bisnis lain untuk meningkatkan pendapatan dan potensi pertumbuhan.
Saat memulai startup, mengidentifikasi peluang bisnis baru juga penting. Ini bisa dilakukan dengan melihat perkembangan perusahaan lain atau berkolaborasi.
Dengan melakukannya, tim akan mempertimbangkan pasar baru yang ditemukan. Selain itu, perusahaan berpeluang mendapatkan kemitraan baru, mengetahui cara untuk mencapai pasar yang sudah ada, dan cara menarik perhatian target customer.
8. Customer Service Representative
Customer Service merupakan tugas penting yang harus dikuasai setiap bisnis, tidak terkecuali pada saat memulai startup. Membangun hubungan positif dengan pelanggan dan klien sudah harus menjadi landasan yang kuat dari sebuah startup.
Tidak peduli seberapa hebat produk atau layanan yang dihasilkan, jika bisnis tidak efektif berkomunikasi dengan pelanggan maupun klien, reputasi startup akan mengalami penurunan yang tak terhindarkan. Kepuasan pelanggan akan berdampak besar terhadap citra startup yang positif.
Baca juga:
- Pentingnya Partnership untuk Bisnis dan Berbagai Jenisnya
- Kenali CIri, Kelebihan, Hingga Kekurangan Bisnis Startup
Pertimbangan saat Membangun Tim Utama untuk Memulai Startup
Sumber: Pexels
Memulai startup merupakan keputusan bisnis yang menantang, khususnya pada saat memilih tim utama. Tim ini akan menentukan keberhasilan awal sebuah startup. Maka, memilih tim utama harus direncanakan dengan matang. Berikut pertimbangan saat membangun tim utama untuk memulai startup.
Rekrutlah Pekerja Mandiri dengan Lebih dari Satu Skill
Pada awal memulai startup, dibutuhkan talent yang bisa melakukan banyak hal dan bekerja tanpa bimbingan yang konstan. Tim bisa mendapatkan nilai lebih ketika juga bisa proaktif. Selain itu, meskipun skill khusus sangat penting, tetapi kandidat dengan skill yang luas akan sangat bermanfaat.
Di perusahaan yang lebih besar, masuk akal untuk merekrut kandidat dengan satu skill khusus dan menempatkannya dalam posisi tersebut. Namun, lingkungan startup jauh lebih dinamis. Kolaborasi antara departemen yang berbeda menjadi lebih mudah, ketika tim terdiri dari orang-orang dengan skill beragam.
Pilih Individu yang Memperhatikan Nilai Perusahaan
Sebelum memulai proses perekrutan saat memulai startup, penting untuk memutuskan identitas dan nilai brand yang ingin disuarakan. Setelah itu, startup dapat merancang pertanyaan wawancara untuk menentukan kandidat yang memiliki value yang sama dengan perusahaan.
Meskipun demikian, dalam memulai startup juga harus berusaha untuk merekrut tim dengan latar belakang, kepribadian, dan gaya kerja yang beragam. Memiliki tim yang beragam dapat membantu pekerjaan dengan melihat gambaran besar secara keseluruhan.
Fokus pada Fleksibilitas dan Kemampuan untuk Belajar
Fleksibilitas dan keterbukaan terhadap ide-ide baru penting saat memulai startup. Startup juga bisa mencari talent yang tidak hanya ahli dalam bidang tertentu, tetapi juga memiliki tingkat curiosity yang tinggi.
Selain itu, individu yang dapat beradaptasi untuk mempelajari kemampuan baru dan mengisi kebutuhan yang ada menjadi nilai tambah. Ini memungkinkan individu untuk berkembang bersama bisnis dan berhasil mengatasi rintangan yang tidak terduga.
Siap Go Digital Tanpa Ragu Bersama Startner
Memilih tim utama dengan tepat sangat penting dalam memulai startup. Tim yang solid merupakan kunci sukses dari sebuah startup. Untuk membangun sebuah bisnis, kamu membutuhkan segala rencana dan persiapan yang matang, khususnya dalam membentuk tim.
Agar tidak salah langkah, kamu bisa menkonsultasikan bisnismu terlebih dahulu, menggunakan jasa konsultasi bisnis online yaitu Startner! Startner akan membantu kamu menggali potensi bisnis, dengan arahan yang objektif dan praktis, dari para ahli di bidangnya. Agar bisnismu cepat dimulai, konsultasikan bisnis kamu bersama Startner sekarang juga, ya!