#MulaiTanpaKeraguan untuk Bisnis Go Digital Bersama Startner
Bisnis O2O atau Online to Offline

Digitalisasi membuat bisnis Online to Offline (O2O) semakin menjadi pusat perhatian dalam dunia pemasaran global. Konsep yang menghubungkan dunia online dengan pengalaman belanja langsung, mengubah cara banyak orang berinteraksi dengan brand dan produk. 

Pasar bisnis Online to Offline global diperkirakan akan meningkat menjadi USD 1 juta atau setara dengan Rp 15,8 miliar pada tahun 2031. Besarnya pasar Online to Offline menjadi prospek bisnis yang menarik. Mungkin, kamu juga akan memulai model bisnis Online to Offlinedi tahun ini?

Untuk itu, sebelum menjalankan model bisnis ini, kamu perlu memahami lebih dalam mengenai cara kerja bisnis Online to Offline, benefit, cara terbaik, hingga tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, artikel ini menjadi bekal kamu untuk memulai bisnis ini. So, let’s check this out!

 

Apa yang dimaksud Bisnis Online to Offline?

Bisnis Online to Offline (O2O) adalah strategi bisnis yang menarik calon pelanggan dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik. Bisnis Online to Offline menarik pelanggan online, seperti melalui e-mail dan iklan di internet, kemudian menggunakan berbagai pendekatan untuk mengajak pelanggan ke toko fisik.

Online to Offline juga dapat diartikan sebagai proses dimana pelanggan melakukan pemesanan secara online dan mengambil pembeliannya di lokasi toko fisik. Strategi Online to Offline biasanya bertujuan untuk menarik pelanggan untuk membeli produk lainnya yang ada di toko fisik, selain pembelian yang sudah dilakukan melalui jaringan online. 

 

Bagaimana Cara Kerja Bisnis Online to Offline?

Dahulu, banyak penjual khawatir tidak dapat bersaing dengan perusahaan e-commerce yang menjual barang secara online, terutama dalam hal harga dan pilihan. Toko fisik juga membutuhkan biaya sewa yang tinggi dan banyak karyawan untuk menjalankan toko. 

Karena ruang terbatas, penjual tidak dapat menawarkan seleksi barang yang luas. Sebaliknya, berjualan secara online dapat menawarkan seleksi yang luas tanpa harus membayar banyak karyawan dan hanya memerlukan akses ke ekspedisi untuk mengirimkan barang.

Cara kerja perusahaan yang mengadaptasi bisnis Online to Offline, yaitu pengambilan barang yang dibeli secara online di toko fisik. Cara lainnya seperti memungkinkan barang yang dibeli secara online dapat dikembalikan di toko fisik. Pelanggan juga dapat melakukan pemesanan online saat berada di toko fisik.

 

Benefit Bisnis Online to Offline

Benefit Bisnis Online to Offline

Sumber: Pexels

 

Mengadopsi jenis bisnis Online to Offline nyatanya memiliki banyak benefit. Beberapa usaha yang memiliki toko online dan toko fisik menggunakan saluran online sebagai pelengkap, bukan ditujukan untuk menjadi saingan toko fisik tersebut. 

Toko online membantu bisnis untuk meningkatkan popularitas di saluran online. Artinya, bisnis dapat menjaring banyak calon pelanggan baru dengan lebih cepat. 

Bisnis Online to Offline juga menciptakan kesadaran produk dan layanan secara online, yang memungkinkan calon pelanggan tersebut untuk meneliti berbagai penawaran, kemudian mengunjungi toko fisik, lalu melakukan pembelian. 

Strategi ini juga memungkinkan identifikasi pelanggan secara online berdasarkan profil dan preferensinya. Hal ini dapat membantu menghasilkan calon pelanggan yang tepat sasaran atau sesuai target market daripada pemasaran tradisional.

 

Tantangan Bisnis Online to Offline

Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan dari Online to Offline, tentu bisnis ini menghadapi banyak tantangan. 

Integrasi Teknologi

Tidak semua pemilik bisnis toko fisik memahami pemanfaatan teknologi maupun internet. Hal ini menjadi tantangan pertama bagi kamu yang ingin membuka toko online. Mengintegrasikan sistem online dan offline tidaklah mudah. Memulai bisnis Online to Offline juga memerlukan infrastruktur teknologi yang kuat untuk memastikan pengalaman pelanggan yang baik.

Sinkronisasi yang cermat antara platform e-commerce, inventaris, dan sistem POS (Point of Sale) di toko fisik sangat dibutuhkan. Ini dapat menjadi tantangan berikutnya karena perbedaan teknologi, infrastruktur, dan proses operasional antara platform online dan offline.

Pengelolaan Inventaris

Memastikan ketersediaan stok yang tepat di toko fisik untuk memenuhi pesanan online tanpa overstock atau understock merupakan tantangan terbesar. Pemesanan banyak hadir melalui saluran online. Namun, ternyata stok habis di toko fisik. Padahal, toko fisik juga membutuhkan stok yang cukup. 

Memastikan stok yang terdaftar secara online akurat dan sesuai dengan ketersediaan stok di toko fisik merupakan tantangan utama. Ketidaksesuaian stok dapat menyebabkan kekecewaan pelanggan dan kehilangan penjualan.

Logistik

Mengatur pengiriman produk dari toko fisik ke pelanggan atau dari gudang ke toko memerlukan perencanaan logistik yang efisien untuk meminimalkan keterlambatan atau kerusakan. Diperlukan strategi pengiriman yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meminimalkan biaya logistik.

Keamanan Data

Karena sudah memasuki ranah online, kamu wajib menjaga keamanan data pelanggan. Mengelola data pelanggan sesuai dengan peraturan privasi yang berlaku, sambil menyediakan layanan online dan offline. Data yang tersimpan rapi akan meningkatkan kepercayaan pada bisnis. 

Persaingan dengan E-commerce

Maraknya e-commerce tentu menjadi saingan terbesar. Bersaing dengan perusahaan e-commerce yang tidak memiliki toko fisik bisa sulit. Hal ini dikarenakan toko online dapat menawarkan harga lebih rendah dan kenyamanan belanja online yang lebih besar.

 

Baca juga:

 

Cara Terbaik Menjalankan Bisnis Online to Offline

Cara Terbaik Menjalankan Bisnis Online to Offline

Sumber: Pexels

 

Menjalankan bisnis Online to Offline memerlukan pendekatan yang terencana dan strategis.

1. Memiliki Platform Digital yang Efisien

Bangun dan kelola platform digital yang efisien untuk menarik pelanggan online lalu mengarahkannya ke toko fisik kamu. Pastikan juga website dan mobile app yang sudah kamu bangun mudah digunakan, serta menawarkan pengalaman yang menarik bagi pengguna.

2. Integrasi Inventarisasi

Pastikan inventarisasi online kamu terintegrasi dengan toko fisik. Hal ini memastikan ketersediaan produk yang konsisten di seluruh platform, sehingga pelanggan dapat dengan mudah membeli atau mengambil produk yang diinginkan.

3. Melakukan Promosi dan Pemasaran Terpadu

Gunakan strategi promosi serta pemasaran yang terpadu untuk menghubungkan pengalaman online dan offline. Lakukan promosi khusus, diskon, atau penawaran eksklusif yang berlaku baik secara online maupun di toko fisik.

4. Mengusahakan Layanan Pelanggan yang Konsisten

Pastikan layanan pelanggan kamu konsisten di seluruh saluran. Baik itu melalui komunikasi online, seperti e-mail atau live chat, maupun di toko fisik. Pastikan pelanggan merasa dihargai dan didukung dalam setiap langkah pembelian.

5. Pengalaman Toko yang Menarik

Buat pengalaman berbelanja yang menarik di toko fisik. Hal ini dapat mencakup desain interior yang menarik, layanan tambahan seperti demonstrasi produk. Selain itu, kamu bisa membuat acara-acara khusus yang melibatkan pelanggan secara langsung.

6. Pengoptimalan Lokasi

Pilih lokasi yang strategis untuk toko fisik dan yang mudah diakses oleh pelanggan online. Lokasi yang baik dapat meningkatkan visibilitas dan menarik lebih banyak pelanggan potensial ke toko kamu.

 

Temukan Bisnis yang Tepat Bersama Startner

Bisnis Online to Offline merupakan strategi bisnis yang populer di era digital ini. Ini membuktikan bahwa dunia digital sangat dibutuhkan untuk mempercepat bisnis menemukan pelanggan baru. Maka, toko online perlu dibangun sebagai cara mengundang pelanggan baru tanpa meninggalkan toko fisik.   

Sebelum memulai bisnis, ada baiknya kamu tentukan model bisnis yang ingin kamu jalankan. Tidak perlu bingung, kamu dapat menggunakan jasa konsultasi bisnis online seperti Startner! Startner akan membantu kamu menemukan hingga membuat model bisnis yang tepat.

Ini bisa menjadi langkah pertama kamu dalam membangun bisnis. Dengan Startner, kamu juga akan terbantu dalam menyusun dan mengimplementasikan model kanvas bisnis dengan arahan spesifik. Tidak perlu bingung lagi, kan, untuk memulai bisnis? Jadi, temukan model bisnis yang tepat hanya dengan Startner!