Mengetahui Berbagai Fungsi dan Jenis Database
Tingkat digitalisasi yang semakin meningkat telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan. Data menjadi salah satu aset yang paling berharga bagi perusahaan saat ini. Kita memasuki era dimana informasi merupakan kekuatan.
Maka, sebuah database memainkan peran sentral dalam menyimpan, mengelola, dan mengoptimalkan data untuk mendukung berbagai aspek operasional serta pengambilan keputusan bisnis.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari pengertian, fungsi, jenis, serta tantangan dari penggunaan database. Yuk, disimak!
Apa itu Database?
Sebelum mengetahui apa itu database, kamu perlu memahami pengertian data. Data adalah informasi yang statis, mentah, dan belum diproses. Dalam bahasa komputer, sebuah informasi yang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk untuk pergerakan dan pemrosesan yang efisien disebut data. Data menjadi informasi yang dapat dipertukarkan.
Dengan begitu, database (basis data) adalah kumpulan data yang terorganisir dan terstruktur, yang disimpan dalam sistem komputer, yang disebut database management system (DBMS). Adapun DBMS yaitu software yang digunakan untuk mengelola data. Database umumnya dimodelkan dalam tabel, sehingga pengambilan dan pemrosesan menjadi efisien.
Adapun structured query language (SQL) umumnya digunakan untuk pengambilan dan penulisan data. Database merupakan bagian penting dalam kehidupan di era yang telah terkomputerisasi ini.
Kamu tentu menghadapi beberapa aktivitas yang melibatkan interaksi dengan database. Misalnya di bank, di stasiun kereta api, di sekolah, di toko kelontong, dan lain-lain. Ini merupakan contoh tempat di mana kita perlu menyimpan sejumlah besar data di satu tempat dan mengambil data tersebut dengan mudah.
Kenapa Database Penting?
Memasuki zaman yang sudah terkomputerisasi dan digital-base, artinya, seluruh sektor industri, bisnis, maupun pemerintahan, telah menghasilkan data. Tidak sedikit dari organisasi yang menghasilkan data sangat besar. Maka, diperlukan tempat yang tepat untuk mengurutkan serta menyimpannya. Inilah mengapa membangun database sangatlah penting.
Database berperan penting karena memungkinkan organisasi untuk menyimpan, mengatur, serta mengakses jumlah data yang besar secara efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan database menggunakan sistem penyimpanan data terstruktur dan terpusat, seperti tabel maupun bidang, untuk mengatur data secara logis serta konsisten.
Ini memudahkan untuk menemukan maupun mengambil data tertentu serta melakukan analisis dan pelaporan. Efisiensi dari penggunaan database ini juga begitu terasa. Sebab, database juga digunakan untuk mengotomatisasi tugas seperti pembuatan laporan atau pengiriman e-mail, yang dapat menghemat waktu serta mengurangi risiko kesalahan.
Fungsi Database
Database banyak dibangun dan dikelola oleh industri yang telah terkomputerisasi. Secara keseluruhan, database berfungsi sebagai sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang penting untuk mendukung berbagai aplikasi serta kebutuhan. Berikut fungsi database secara lengkap yang perlu kamu pahami.
Penyimpanan Data
Database menyediakan platform untuk menyimpan dan mengorganisir data dalam struktur yang terstruktur. Ini memungkinkan kamu untuk mengakses dan menyimpan informasi dengan mudah.
Pengelolaan Data
Database juga memungkinkan kamu untuk mengelola data dengan berbagai operasi seperti penambahan, penghapusan, dan pembaruan. Ini memastikan data tetap akurat dan terkini.
Akses Data
Database menyediakan mekanisme untuk mengakses data dengan cepat dan efisien. Kamu dapat melakukan pencarian, pengambilan, dan penyaringan data sesuai kebutuhan.
Keamanan Data
Database memiliki fitur keamanan yang memungkinkan pengguna untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah. Ini termasuk pengaturan hak akses pengguna, enkripsi data, dan pencatatan aktivitas.
Pemulihan Data
Database dilengkapi dengan fitur pemulihan data yang memungkinkan pengguna untuk memulihkan data yang hilang atau rusak karena kegagalan hardware atau kesalahan manusia.
Analisis Data
Database juga menyediakan alat untuk menganalisis data, termasuk pembuatan laporan, pertanyaan kompleks, dan visualisasi data. Ini membantu pengguna dalam mengambil keputusan yang didukung data.
Jenis-Jenis Database
Sumber: Pexels
Ada banyak jenis database yang berbeda. Database terbaik untuk sebuah organisasi tertentu tergantung pada bagaimana organisasi tersebut tujuan menggunakan data tersebut. Berikut jenis-jenis database.
1. Distributed Database
Ini merupakan database yang terdiri dari setidaknya dua dokumen yang terletak di lokasi yang berbeda. Letaknya bisa di jaringan yang sama atau di jaringan yang berbeda. Bagian dari database disimpan di lokasi fisik yang berbeda dan pemrosesan didistribusikan di antara berbagai simpul database.
Keuntungan dari tipe ini diantaranya mudah diperbaharui dan diperluas, meningkatkan konsistensi serta kemudahan penggunaan. Tipe ini juga efektif untuk penyeimbangan beban dan mengurangi laten, serta memiliki kemampuan toleransi kesalahan.
2. Centralized Database
Centralized database adalah sebuah framework terpusat atau menyimpan informasi dalam satu database tunggal di satu tempat. Penyimpanan jenis terpusat meningkatkan perlindungan data serta pemeliharaannya lebih murah dan mudah.
Dengan menggunakan tipe ini, akan memudahkan pengguna untuk berbagi ide di antara para analis pasar. Sebab, model ini mengurangi konflik karena sentralisasi. Dalam database terpusat, redundansi data juga sangat kecil.
3. Personal Database
Informasi yang dikumpulkan dan disimpan di komputer dalam jumlah kecil akan mudah dikelola. Informasi ini umumnya digunakan oleh departemen yang sama dari sebuah organisasi dan dapat dengan mudah diakses oleh sejumlah kecil orang.
Secara umum, sistem ini dapat mendukung satu aplikasi pada satu waktu, melibatkan satu komputer, dan memiliki beberapa tabel database. Tipe ini meningkatkan berbagi data dan keamanan, serta integrasi data yang lebih baik hingga akses data yang cepat.
4. Relational Database
Relational database dapat menyimpan sejumlah besar informasi dalam sebuah set tabel yang saling terhubung. Setiap tabel terdiri dari informasi dalam baris dan kolom. Setiap kolom mewakili jenis informasi tertentu seperti nama dan alamat.
Setiap baris berisi informasi unik dan setiap bidang dalam sebuah tabel memiliki tipe data sendiri. Database relasional digunakan untuk menyimpan catatan keuangan dari perusahaan manapun. Menggunakan tipe database ini memastikan integritas data dan kinerja yang lebih baik.
5. Operational Database
Operational database digunakan untuk menyimpan dan mengelola sejumlah besar data secara real-time. Data mengenai operasi suatu proyek dapat disimpan di dalam database operasional.
Kelebihan dari tipe ini yaitu data dapat ditambahkan dan dimodifikasi secara real-time. Biasanya, database operasional menyediakan informasi terkini. Selain itu, menyediakan data untuk proses perhitungan dan analisis real-time.
6. Hierarchical Database
Dalam model ini, data diatur dalam struktur ‘pohon’ yang menghubungkan sejumlah elemen yang berbeda ke satu catatan induk. Elemen teratas dari pohon disebut induk sementara cabang-cabangnya disebut anak-anak.
Ini berguna untuk jenis penyimpanan data tertentu dan paling populer pada masa komputer mainframe. Keuntungan penggunaan tipe data ini yaitu mudah dipahami, memiliki rantai komando yang jelas, serta navigasi catatan-catatan yang cepat.
7. Cloud Database
Cloud database merupakan jenis database administration yang diimplementasikan dan disampaikan melalui cloud platform seperti Platform-as-a-Service (PaaS). Platform ini memungkinkan organisasi dan aplikasi untuk menyimpan serta mengelola informasi dari cloud.
Saat ini, cloud menjadi populer karena menawarkan keuntungan seperti kapasitas penyimpanan lebih besar, bandwidth tinggi, skalabilitas, dan ketersediaan sesuai dengan kemampuan pembayaran pengguna. Cloud biasanya berfungsi sebagai solusi database standar yang umumnya diimplementasikan melalui instalasi software database di atas sebuah framework cloud.
8. Object Oriented Database
Object oriented database merupakan sekelompok pemrograman berorientasi objek serta database relasional, yang diorganisir berdasarkan objek daripada tindakan dan logika. Kelebihan dari tipe ini yaitu memungkinkan integrasi database, sistem operasi, pengolah kata, spreadsheet, dan aplikasi lainnya.
Sistem ini memungkinkan untuk membuat objek yang persisten untuk mengatasi masalah konkurensi dan pemulihan. Selain itu, menjamin pembagian referensial produk dan aplikasi, serta kemudahan membuat objek baru dari objek yang sudah ada.
9. NoSQL Database
NoSQL database digunakan untuk mengelola dan menganalisis dengan efisien kumpulan data yang besar yang mungkin disimpan di beberapa server virtual. Banyak penyimpanan tipe ini tersedia sekarang. Beberapa di antaranya MongoDB, CouchDB, GemFire, Casandra, Hbase, Mnesia, Memcached, dan Neo4j.
Keuntungan jenis ini yaitu mudah digunakan dan fleksibel karena pemrograman berbasis objek. NoSQL database juga menawarkan kinerja yang lebih baik dan ketersediaan global yang tinggi, serta pemodelan data yang fleksibel.
Baca juga:
Pentingnya Penggunaan Sistem POS untuk Bisnis atau Usaha
Tantangan dari Database
Mengelola dan memanfaatkan database telah menjadi fokus utama bagi banyak organisasi karena pertumbuhan volume dan kompleksitas data. Maka, hal ini menciptakan beberapa tantangan pada database.
Menyerap Peningkatan Signifikan dalam Volume Data
Ledakan data yang masuk dari sensor, connected machines, dan puluhan sumber lainnya, membuat database administrator (DBA) berjuang untuk mengelola serta mengorganisir data perusahaan dengan efisien.
Memastikan Keamanan Data
Pelanggaran data terjadi di mana-mana saat ini, dan peretas semakin berinovasi. Lebih penting dari sebelumnya untuk memastikan bahwa data aman namun juga mudah diakses oleh pengguna.
Mengikuti Permintaan
Di lingkungan bisnis yang bergerak cepat saat ini, dibutuhkan akses real-time ke dalam data. Banyak perusahaan yang membutuhkan hal ini untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat waktu dan untuk memanfaatkan peluang baru.
Mengelola dan Merawat Database dan Infrastruktur
Database harus terus dipantau untuk mencegah masalah maupun melakukan perawatan, serta menerapkan peningkatan software dan perbaikan. Saat database menjadi lebih kompleks dan volume data bertambah, perusahaan dihadapkan pada biaya perekrutan talent tambahan untuk memantau atau menyetel ulang sistem.
Mulai Bisnis Tanpa Keraguan Bersama Startner
Perkembangan teknologi dan informasi menjadikan bisnis terintegrasi dengan sistem digital. Digitalisasi pada bisnis menawarkan banyak manfaat seperti akses informasi yang cepat, efisiensi operasional, inovasi produk maupun layanan, analisis data yang lebih baik, serta keamanan data yang ditingkatkan.
Ingin melakukan adaptasi digital pada bisnis kamu? Segera konsultasikan bisnis kamu bersama Startner! Startner akan membantu kamu dalam menemukan sekaligus membuat business model yang tepat. Dengan dibimbing oleh para expert yang berpengalaman di bidangnya. Jadi, mulai bisnis tanpa keraguan bersama Startner!
By Aliya Izetti